SEKITARKITA.id– Kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan dana jumbo Rp200 triliun ke bank-bank milik negara (Himbara) memunculkan pro dan kontra.
Salah satu yang paling vokal menanggapi langkah ini adalah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin 22 September 2025, Purbaya justru menilai keluhan Hotman Paris sebagai bukti nyata kebijakan tersebut mulai berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hotman Paris protes waktu perpanjang depositonya, bunganya turun, dia jadi rugi. Itu tujuan saya,” ujar Purbaya blak-blakan.
Menurutnya, logika kebijakan ini sederhana: dana besar milik masyarakat kelas menengah atas di deposito diarahkan agar kembali belanja ke pasar.
“Biar dia belanja lagi. Kalau belanja, ekonomi jalan. Itu tujuannya, dan keluhan Hotman Paris menjadi konfirmasi bahwa kebijakan kita efektif,” tegasnya.
Dana ditempatkan dalam bentuk deposito on call tanpa lelang dengan bunga 80,476 persen dari BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Purbaya menyebut, langkah ini untuk mengakhiri praktik perang bunga antar bank.
“Dengan bunga turun, maka cost of money ikut turun. Dampaknya, bunga pinjaman lebih ringan, deposito juga lebih rendah, tapi ekonomi bergerak,” jelasnya.
Likuiditas tambahan ini diharapkan mendorong penyaluran kredit, termasuk ke sektor produktif.
Menkeu bahkan memberikan insentif bunga lebih rendah jika bank menyalurkan dana ke program prioritas pemerintah.
“Kalau dipakai untuk Koperasi Merah Putih, bunga yang kami charge lebih rendah, hanya 2 persen,” ujarnya.
Purbaya juga memastikan, dana tersebut tidak akan ditarik dalam enam bulan ke depan sehingga perbankan punya kepastian menyalurkan kredit.
Kebijakan ini, lanjut Purbaya, sama sekali tidak mengganggu posisi keuangan negara karena cadangan pemerintah di bank sentral masih lebih besar.
“Ini win-win solution. Kalau bank bisa salurkan kredit, bagus. Kalau tidak, bisa diarahkan ke program pemerintah. Jadi hampir pasti ekonomi lebih cepat bergerak,” katanya.
Meski menuai kritik dari kalangan tertentu, termasuk Hotman Paris, langkah agresif Menkeu Purbaya ini dinilai sebagai strategi mendorong kredit dan konsumsi di tengah perlambatan ekonomi.
Keluhan Hotman Paris
Lewat akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial pada 18 September 2025, Hotman menyoroti turunnya bunga deposito pasca pemerintah menggelontorkan Rp200 triliun ke bank BUMN.
“Penghasilan anda dari deposito dan tabungan jadi berkurang. Karena bank pemerintah kebanyakan duit, maka mereka tidak butuh lagi duit kamu. Kalau pun butuh, bunganya dikurangi,” terang Hotman.
Ia menambahkan, sejak awal sudah memperkirakan penurunan bunga deposito akan terjadi begitu kebijakan diumumkan.
“Saya sudah bilang dari hari pertama. Begitu Menkeu umumkan, saya buka deposito, bunganya langsung turun. Ini pengorbanan atau perjuangan apa?” tukasnya.
Editor : Abdul Kholilulloh
Sumber Berita : Bangbara group/Instagram.com/@hotmanparisofficial