Kabupaten Bekasi | SekitarKita.id,-Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap 27 orang terduga teroris bersamaan di tiga wilayah yakni Jakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan (Sulteng) pada Jumat (27/10/2023).
Hal ini dikatakan langsung Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, saat dihubungi pada Sabtu (28/10/2023) pagi, pihaknya membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut.
“Benar pada hari Jumat tanggal 27 Oktober, Densus 88 telah menangkap 27 tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Jawa Barat dan Sulteng,” kata Aswin kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati itu, pihaknya belum bisa menyampaikan secara pasti terkait alamat lengkap saat melakukan penangkapan 27 orang tersangka teroris di tiga wilayah tersebut. Aswin berjanji dalam waktu dekat ini akan merilis penangkapan tersebut di Mabes Polri.
“Nanti detail infonya akan kami sampaikan melalui humas Polri,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (27/10) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap dua warga dilokasi rumah kontrakan berbeda di Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa penangkapan terduga teroris pertama berusia sekira 40 tahun di rumah kontrakan RT04 RW02 Kampung Setiajaya, Dusun 1, Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Tak jauh dari lokasi pertama, hanya berjarak 30 meter, Densus 88 kembali menangkap satu orang terduga teroris berusia 30 tahun di Dusun 3, RT04 RW02 Kampung Darmajaya, Desa Setiadarma, Tambun Selatan.
Ketua RT04 RW02 Kampung Setiajaya, Parnoto mengatakan, ada dua orang warga Setiadarma yang ditangkap Densus.
“Kontrakan kedua terduga teroris hanya berjarak sekitar 30 meter,” kata Pranoto.
Parnoto menjelaskan, sebelum terjadi penangkapan, ia didatangi anggota Binmaspol setempat yang kemudian diajak ke rumah kontrakan terduga teroris tersebut. Saat itu Parnoto tidak diberitahu maksud dan tujuan Densus ke kontrakan terduga.
“Saya didatangi Binmaspol, katanya ‘ayo kita mau ada penangkapan’, tida lama kita langsung meluncur, nah katanya bapak-bapak yang ada di situ itu dari Densus, tapi tidak memberikan informasi siapa yang ditangkap dan terkait kasus apa,” katanya.
Saat tiba di lokasi, Pranoto ditugaskan mengetuk pintu kontrakan terduga pelaku. Ketika pintu dibuka, Densus langsung menangkap terduga teroris tanpa adanya perlawanan.
“Saya yang ketuk pintu, setelah pintu dibuka, Densus sebut nama, habis gitu langsung ditangkap, nama yang dia sebut tidak jelas. Tidak ada perlawanan waktu ditangkap,” bebernya.
Disisi lain, Ketua RW02 Kampung Darmajaya, Abdul Basit Bastian juga menyampaikan proses penangkapan terhadap warganya yang tinggal di rumah kontrakan RT04 RW02 Kampung Darmajaya, Dusun 3, Desa Setiadarma, Tambun Selatan pada waktu bersamaan.
Abdul Basit menjelaskan, di kontrakan ini, seorang pria berusia sekitar 30 tahun ditangkap Densus 88 saat tengah bersama istri dan anaknya.
“Yang ditangkap satu orang di rumah kontrakan, waktu ditangkap ada anak sama istrinya, tapi yang dibawa cuma suaminya aja,” kata Abdul Basit.
Basit mengaku tidak mengetahui nama terduga teroris yang ditangkap tim Densus. Akan tetapi, kata dia, saat akan ditangkap, dirinya sempat mendengar petugas menyebut nama terduga pelaku.
“Jadi saya ketuk pintu kontrakan, setelah pintu dibuka, ada pertanyaan ‘kamu Muklas ya?’ Terus langsung ditangkap ditutup matanya, itu yang saya tahu, yang melakukan penangkapan pakai baju bebas,” katanya.
Selain menangkap terduga dua pelaku, Basit menjelaskan, tim Densus juga mengamankan 13 item untuk dijadikan barang bukti. Seluruh barang bukti yang diamankan itu kebanyakan berupa buku.
“Buku-buku yang dibawa, kayak buku tuntunan pelajaran dia atau bagaimana saya enggak ngerti, ada 13 item yang dibawa, kebanyakan buku,” tandasnya.
Foto: istimewa (Instagram @denpasar.viral)